Beberapa waktu lalu, jagat maya dihebohkan dengan video Suzuki Ertiga menerjang banjir yang tingginya hampir mencapai kaca mobil. Kejadian ini memicu berbagai reaksi dari warganet. Ada yang kagum dengan kemampuan mobil tersebut, namun tak sedikit pula yang khawatir dengan potensi kerusakan yang mungkin timbul akibat nekat menerobos banjir.

Mengapa Nekat Menerobos Banjir? Sebuah Refleksi

Saya jadi teringat pengalaman pribadi beberapa tahun lalu. Saat itu, hujan deras mengguyur Jakarta dan jalanan berubah menjadi sungai dadakan. Saya, yang saat itu masih newbie dalam urusan mengemudi, terjebak di tengah kemacetan parah.

Karena panik dan terburu-buru ingin sampai rumah, saya nekat menerobos genangan air yang lumayan tinggi. Beneran deh, itu keputusan terbodoh yang pernah saya ambil saat mengemudi.

Mobil saya, yang notabene bukan SUV, langsung batuk-batuk dan akhirnya mogok di tengah banjir. Malu? Pasti! Repot? Jangan ditanya. Sejak saat itu, saya belajar satu hal penting: kesabaran dan keselamatan jauh lebih berharga daripada mengejar waktu.

Potensi Kerusakan Akibat Menerobos Banjir

Melihat video Ertiga yang viral itu, saya langsung merinding. Meskipun terlihat gagah, menerobos banjir setinggi itu menyimpan potensi kerusakan yang sangat besar. Air bisa masuk ke berbagai komponen vital mobil, seperti mesin, transmisi, dan sistem kelistrikan.

Water hammer adalah salah satu momok yang paling ditakuti. Kondisi ini terjadi ketika air masuk ke ruang bakar mesin dan menyebabkan kerusakan internal yang parah. Biaya perbaikannya? Bisa bikin dompet jebol!

Selain itu, air banjir yang kotor dan tercemar juga bisa menyebabkan karat dan korosi pada komponen-komponen mobil. Sistem pengereman juga bisa terganggu akibat lumpur dan kotoran yang menempel.

Tips Aman Berkendara Saat Banjir (Berdasarkan Pengalaman Pribadi)

Belajar dari pengalaman pahit, saya ingin berbagi beberapa tips aman berkendara saat banjir. Tips ini bukan hanya teori, tapi sudah saya praktikkan sendiri dan terbukti ampuh.

  1. Pantau Kondisi Cuaca dan Informasi Lalu Lintas: Sebelum bepergian, selalu cek prakiraan cuaca dan kondisi lalu lintas terkini. Hindari melewati area yang rawan banjir jika memungkinkan.
  2. Jangan Panik: Jika terjebak banjir, tetap tenang dan jangan panik. Evaluasi situasi dengan cermat sebelum mengambil keputusan.
  3. Perkirakan Ketinggian Air: Jangan nekat menerobos banjir jika ketinggian air sudah melebihi batas aman mobil Anda. Biasanya, batas aman untuk mobil sedan adalah sebatas knalpot.
  4. Jaga Jarak Aman dengan Kendaraan di Depan: Saat melewati genangan air, jaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Ini untuk mengantisipasi jika kendaraan di depan tiba-tiba berhenti atau mogok.
  5. Gunakan Gigi Rendah dan Jaga Putaran Mesin Stabil: Gunakan gigi rendah (gigi 1 atau 2) dan jaga putaran mesin stabil. Tujuannya adalah untuk mencegah air masuk ke knalpot dan mematikan mesin.
  6. Jangan Menginjak Rem Mendadak: Hindari menginjak rem mendadak saat melewati genangan air. Ini bisa menyebabkan mobil kehilangan traksi dan tergelincir.
  7. Setelah Melewati Banjir, Cek Kondisi Rem: Setelah berhasil melewati banjir, segera cek kondisi rem. Injak pedal rem beberapa kali untuk mengeringkan kampas rem.

Alternatif Jika Tidak Bisa Menerobos Banjir

Jika ketinggian air terlalu tinggi atau Anda ragu untuk menerobos banjir, ada beberapa alternatif yang bisa Anda lakukan.

  • Cari Jalan Alternatif: Coba cari jalan alternatif yang tidak tergenang banjir. Gunakan aplikasi navigasi atau bertanya kepada warga sekitar untuk mendapatkan informasi.
  • Menepi dan Menunggu Air Surut: Jika tidak ada jalan alternatif, menepi dan menunggu air surut adalah pilihan terbaik. Keselamatan Anda jauh lebih penting daripada mengejar waktu.
  • Meminta Bantuan: Jika mobil Anda mogok di tengah banjir, jangan ragu untuk meminta bantuan. Hubungi layanan derek atau teman/keluarga yang bisa membantu Anda.

Pelajaran Berharga dari Pengalaman Banjir

Pengalaman terjebak banjir mengajarkan saya banyak hal. Selain tentang teknik mengemudi yang aman, saya juga belajar tentang pentingnya kesabaran, perencanaan, dan keselamatan.

Jangan pernah meremehkan bahaya banjir. Meskipun mobil Anda terlihat tangguh, menerobos banjir tetap berisiko tinggi. Lebih baik terlambat daripada menyesal kemudian.

Semoga pengalaman dan tips ini bermanfaat bagi Anda. Ingat, keselamatan adalah yang utama. Berkendara dengan hati-hati dan selalu waspada terhadap kondisi lingkungan sekitar. Stay safe, guys!

Oh iya, satu lagi. Setelah kejadian itu, saya langsung bawa mobil ke bengkel untuk diperiksa secara menyeluruh. Nggak mau lagi deh kejadian kayak gitu terulang. Kapok!

Dan satu hal yang saya pelajari, asuransi mobil yang komprehensif itu penting banget. Untungnya, asuransi saya mengcover kerusakan akibat banjir. Jadi, biaya perbaikan mobil saya sebagian besar ditanggung oleh asuransi. Worth it banget deh!

Jadi, buat kalian yang belum punya asuransi mobil, segera deh urus. Jangan sampai kejadian kayak saya menimpa kalian. Mencegah lebih baik daripada mengobati, kan?

Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa jadi pelajaran buat kita semua. Ingat, keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab kita bersama. Be a smart and responsible driver!

Dan ingat, jangan pernah menyepelekan kekuatan alam. Banjir bisa datang kapan saja dan di mana saja. Selalu waspada dan siap siaga. Better safe than sorry!